Senin, 23 November 2015

SETIAP WARGA NEGARA HARUS TUNDUK KEPADA PEMERINTAH

Pernah merasa hidup sebagai pendatang? Sebagai seorang pendatang kadang kala tidak  menyenangkan, bisa disambut dengan baik, tetapi bisa juga dicurigai. Seorang pendatang biasanya juga kadang tidak punya hak apa pun. Di dalam kitab suci umat Kristiani para pengikut Kristus diandaikan sebagai “pendatang dan perantau”  di dunia ini. Kewarga-negaraan mereka selain di dunia ini, ia juga sebagai  calon warga Kerajaan surga (1 Petrus 2:11). Meskipun mereka sebagai pendatang di dunia ini, bukan berarti mereka harus menyesuaikan hidupnya dengan dunia ini (bdk. Rm.12:2).  Ia harus tetap memiliki hidup yang saleh, supaya ketika ada orang yang memfitnahnya sebagai orang yang bercela, maka mereka akan belajar dari perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah pada saat keselamatan sampai ke rumah mereka.

Salah satu bentuk kesalehan adalah tunduk kepada mereka yang memiliki otoritas, sekalipun otoritas mereka kadang menyebabkan tidak memberi kenyamanan kepada kita. Memang tidak dijelaskan secara rinci apa saja bentuk otoritas yang harus kita patuhi, tetapi ketundukan kepada mereka yang memiliki otoritas, dapat dijadikan kesempatan untuk memuliakan Allah. Kita  tunduk bukan saja karena orang yang berotoritas itu bersikap benar dan adil, atau karena mereka melindungi kita. Seperti apa pun pemerintah yang berotoritas, kewajiban orang beriman pada kepercayaan apapun adalah tunduk, walaupun kita menilai bahwa mereka tidak layak menerimanya, atau karena orang yang duduk di pemerintahan bukanlah orang yang kita pilih melalui cara yang wajar. Kita tunduk karena posisi yang Tuhan berikan kepada mereka. Kita tunduk karena kita mematuhi Tuhan, dan sebagai bukti kepatuhan itu, maka kita menghargai mereka yang dipercayakan dalam mengemban amanat untuk mensejahterakan rakyat.  Mungkin saja pihak yang berotoritas tidak melakukan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik, tetapi pada suatu saat mereka harus memberikan pertanggungjawaban kepada Allah. Kita pun harus memberi pertanggungjawaban mengenai ketaatan kita kepada Allah dalam hal tunduknya kita kepada pihak yang berotoritas tersebut. 
(Pdt.Dermawisata J.Baen, M.Th)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar