Jumat, 19 Februari 2016

SEORANG PENDUSTA ANTIKRISTUS? ( 1 Yohanes 2:18-27)




Antikristus secara umum memang berarti tidak suka atau tidak senang dengan Kristus. Dengan pengertian ini memang benar, bahwa siapapun yang tidak mematuhi atau tidak mentaati perintah Kristus berarti digolongkan kepada Antikristus. Karena itu Yohanes mengingatkan akan bahaya ini terbuka bagi siapapun, termasuk orang-orang yang percaya kepada Kristus itu sendiri.
Pada ayat (2Yohanes berkata, “Aku menuliskan hal ini kepadamu bukan karena kamu tidak tahu tentang kebenaran, tetapi justeru karena kamu mengetahuinya.... Seseorang dikatakan bersalah kalau ia mengetahui suatu pada peraturan, tetapi dengan sengaja melanggarnya. Rasul Yakobus mengatakan,”Jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak. 4:17). Jadi perlawanan dengan sengaja pada Kristus dan ajarannya digolongkan sebagai Antikristus. Mengapa seseorang bisa berubah menjadi Antikristus? Yohanes menyebutkan antara lain :
Pertama, karena mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita (19). Artinya mereka mengikuti dan menjalankan kewajiban kepercayaannya tetapi tidak dengan sungguh-sungguh atau secara setengah-setengah. Kedua, Seorang pendusta atau pembohong maka tidak ada kebenaran dalam dirinya, karena tidak ada dusta berasal dari kebenaran. Seorang pendusta kata-katanya memang tidak bisa dipercaya. Yohanes menjelaskan, siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Karenanya seorang pendusta, juga tidak segan-segan menyangkal ucapannya sendiri atau juga apa yang menjadi kepercayaannya baik langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan sikap dan perbuatan. Inilah alasan mengapa seorang pendusta juga digolongkan sebagai Antikristus. Bagaimana agar orang percaya terhindar dari bahaya menjadi Antikristus? Jawabannya ialah sungguh-sungguh menjalani kehidupan di dalam iman, jujur dalam perkataan (tidak pendusta) serta menjauhi sifat-sifat penyangkalan terhadap Kristus, baik kata-kata maupun perbuatan.

(Pdt.Dermawisata J. Baen, M.Th)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar